CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Monday 18 May 2015

Kehidupan ibarat roda,
Ada awal ada akhirnya,
Ada pasang ada surutnya,
Kumenemui jalan yang penuh berliku,
Penuh onak dan duri dalam menempuhnya,
Sakitnya terasa manis,
Lukanya terasa kenikmatan,
Kadang-kadang merasa ia hampir luntur,
Kadang-kadang merasa ia menaik,
Itulah iman,
Lantas, ku mencari sebuah bulatan gembira,
Merindui suasana biah yang mengajar diriku mengenal Islam,
Di waktu petang,
Menangis tika membaca al quran merintih padaNYA,
Di waktu malam,
Surah al Mulk menjadi peneman di waktu malam,
Di waktu subuh,
Subuh berjemaah menjadi santapan pagi,
Di waktu rehat,
Solat Dhuha menjadi suntikan diri,
Allah nikmatnya sebuah tarbiyah di bumi tarbiyah,
Ulama saintis generasi diberi,
Moga kenikmatan ini terus dirasai di dalam diri,



Tuesday 3 February 2015

Menanti saat gugurnya amanah,
Dalam saat penantian ini aku menunggu,
Umpama layang-layang yang melambai-lambai,
Bagaikan daun kering mengilai bila disapa,
Menunggu tapi tergantng,
Allah,
Penantian yang menyeksakan hanya
kepastian mampu mengubat,
Adakah ini mahligai cintaMU,
Lantas aku bangun melihat awan di langit,
Kelihatan muram ingin memuntahkan isi perutnya
Persis memahami isi hatiku,
Namun umpama sungai yang jau perjalanannya ke hilir
kugagahkan diri,
Kerana cintaku bukan untuk sang hamba
tetapi untuk sang Pencipta,
Allah




Sunday 1 February 2015

Cinta terpaut di bumi murobbi,
Demi sebuah perjalanan nan jauh,
Perjalanan sebatang sungai yang mengalir,
Yang dinamakan sebuah tarbiyah,
Sukar menelan kerana pengorbanan itu pahit,
Namun, 
Kurelakan seperti buih di lautan,
Kugantikan dengan Cinta Hakiki,
Allah,
Cintamu seluas lautan yang tiada pengakhiran,
Moga menjadi seteguh karang,
Akan kusimpan erat seperti sebutir mutiara,
Indah di luar jua di dalam,
Moga terus berkekalan,